2025-12-22 20:58:07

Ketua Umum Perhimpunan Periset Indonesia (PPI), Prof. Syahrir Ika, bersama Dewan Pakar PPI Prof. Nur Mahmudi Ismail dan Prof. Enny Sudarmonowati, pada Selasa, 17 Desember 2025, melakukan audiensi dengan Ketua FPKB DPR RI sekaligus Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI, Dr. H. Jazilul Fawaid, SQ, MA, serta anggota DPR RI Komisi X Muhammad Hilman Mufidi, S.H., S.E..

Audiensi ini bertujuan untuk memperkuat pengenalan organisasi PPI kepada DPR RI sekaligus menyampaikan aspirasi lebih dari 9.000 periset anggota PPI di seluruh Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, PPI menekankan pentingnya dukungan DPR RI dalam memperbaiki ekosistem riset nasional yang memberikan ruang dan kesempatan lebih luas bagi generasi muda untuk memilih dan mengembangkan karier sebagai periset, baik sebagai peneliti, perekayasa, dosen, maupun jabatan fungsional periset lainnya.

PPI menginformasikan bahwa saat ini minat generasi muda Indonesia untuk berkarier sebagai periset masih rendah, yang tercermin dari komposisi anggota PPI yang didominasi periset pada jenjang ahli madya dan ahli utama. Kondisi ini menjadi tantangan serius bagi keberlanjutan riset dan inovasi nasional.

Selain itu, PPI juga meminta dukungan DPR RI untuk meningkatkan anggaran riset dan inovasi nasional untuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dinilai masih sangat terbatas, sehingga menyulitkan lahirnya output riset dan inovasi yang berkualitas. Karena pada dasarnya pembangunan nasional membutuhkan solusi berbasis riset dan inovasi dari para periset Indonesia.

PPI menyambut baik visi Kepala BRIN, Prof. Arif Satria, yang mendorong peningkatan pendanaan riset dan inovasi hingga empat kali lipat dari kondisi saat ini, sekaligus perbaikan rasio jumlah periset dan anggaran riset Indonesia yang masih tergolong rendah dibandingkan negara lain. Disampaikan bila menggunakan Rupiah Murni akan lebih baik dibandingkan hanya melalui LPDP, sehingga berbagai isu strategis yang dihadapi oleh kementrian dan lembaga juga dapat dikerjakan oleh para periset nasional.

Dalam kesempatan tersebut, PPI juga mengusulkan alokasi pendanaan dari LPDP guna mendukung tugas PPI sebagai organisasi profesi periset, khususnya dalam penegakan etika periset, advokasi periset, serta pengembangan kapasitas periset.

PPI turut menjelaskan latar belakang penyelenggaraan PPI Young Researcher Award (YRA), yang memiliki tiga tujuan utama, yaitu:
1. Mendorong peningkatan kapasitas periset untuk menghasilkan riset-riset unggulan yang berkualitas;
2. Mendorong inovasi hilir yang memberikan manfaat nyata bagi pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha; dan
3. Memotivasi ilmuwan muda Indonesia untuk berani bermimpi dan berprestasi hingga tingkat global, termasuk meraih Nobel Prize.

Menanggapi hal tersebut, Ketua FPKB dan Wakil Ketua Banggar DPR RI, Dr. H. Jazilul Fawaid, meminta PPI untuk semakin memperkenalkan peran dan kontribusinya kepada publik, serta memiliki mimpi besar dalam riset dan inovasi, sejalan dengan arahan Kepala BRIN pada peringatan HUT ke-4 PPI.

Beliau menyatakan akan mengomunikasikan aspirasi PPI kepada anggota DPR RI Fraksi PKB, Badan Anggaran, serta Komisi X DPR RI. Selain itu, beliau juga berencana melakukan kunjungan ke Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong pada Januari 2026 setelah selesai masa reses dan memasuki masa sidang anggota DPR RI awal tahun 2026.